Peran Komunikasi dalam Organisasi (TOU)
Peran Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi adalah
salah satu kata yang tidak asing lagi kita dengar dalam kehidupan. Bahkan
manfaat dan dampaknya pun sangat dapat kita lihat dan rasakan. Pada hakikatnya
dalam menjalani sebuah proses kehidupan, peran komunikasi sangatlah penting,
hal tersebut di karenakan bahwa tanpa adanya komunikasi semua makhluk hidup
tidak dapat dengan mudah dalam mempertahankan kehidupannya. Komunikasi dapat
membantu proses saling membutuhkan antar sesama, khususnya manusia sebagai makhluk
yang dikarunai akal dan budi oleh Yang Maha Kuasa. Begitu pun juga dengan
hewan, pasti melakukan proses berkomunikasi dengan sejenisnya, hal itu penting
dalam melaksanakan aktivitasnya.
I.
Pengertian dan Arti Penting
Komunikasi
a. Pengertian komunikasi
Secara
etimology (bahasa), komunikasi beraasal dari bahasa inggris “communication”
yang mempunyai akar kata dari bahasa latin “comucare” (Weeklay 1967 : 338) yang
memiliki 3 kemungkinan arti yaitu :
1. “to
make common“ atau membuat sesuatu menjadi umum.
2. “cum
+ munus” berarti saling memberi sesuatu sebagai hadiah.
3. “cum
+ munire“ yaitu membangun pertahanan bersama.
Begitu
banyak definidi yang kita peroleh mengenai komunikasi misalnya di dalam “oxpord
dictionary” yang di tulis pada tahun 1989 terdapat 12 definisi komunikasi. Dari
sekian banyak nya definisi, ada beberapa definisi mengenai komunikasi,
diantaranya :
1. Komunikasi
sebagai informasi yang disampaikan dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. Komunikasi
meliputi semua prosedur dari pemikiran seseorang yang dapat mempengaruhi orang
lain.
3. Komunikasi
adalah proses pertukaran informasi yang biasanya melalui sistem simbol yang
berlaku umum.
4. Komunikasi
adalah “proses” atau “tindakan” dalam penyampaian pesan dari pengirim (sender)
ke penerima (receiver), melalui medium (channel) yang biasanya mengalami suatu
gangguan (noise). Sehingga dalam hal ini komunikasi haruslah bersifat
intentional (disengaja) serta membawa perubahan.
b. Arti Penting Komunikasi
Di
dalam dinamika kehidupan yang semakin kompleks (dunia bisnis dan politik
misalnya), biasanya sering kali menghadirkan konflik yang terjadi, sehingga
memungkinkan munculnya penanganan yang cepat dan tepat. Disinilah kita dapat
melihat peran komunikasi maupun teknologi komunikasi yang sangat di perlukan.
Manusia
dan lingkungannya memiliki ketergantungan(interdependency), sama halnya juga
dengan manusia terhadap komunikasi. Akan tetapi arti penting komunikasi bukan
hanya sekedar di hubungkan dengan apa yang kita tulis atau apa yang kita
katakan, tetapi lebih di hubungkan dengan bagaimana cara kita menyampaikan
pesan yang ingin di sampaikan kepada si penerima pesan (Steven Covey). Maka dari itu dalam menyampaikan komunikasi dengan
atau tanpa sebuah media, diperlukan proses yang tepat dan efektif sehingga
pesan yang ingin di sampaikan dapat tersampaikan dengan baik (tidak kurang
ataupun lebih), sehingga disinilah kita dapat melihat arti penting dari
komunikasi itu. Bahkan menurut Covey, komunikasi merupakan salah satu bentuk
keterampilan yang sangat penting, dikarenakan banyak jam yang kita habiskan
disaat kita bangun dan sadar pun kita melakukan komunikasi. Sama halnya dengan
bernafas, setiap hari bahkan setiap jam dan setia detik kita harus bernafas, hal tersebut terjadi
dengan tanpa direncanakan dengan kesadaran kita. Begitu pula lah dengan
komunikasi. kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi begitu saja,sehingga
kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya.
II.
Jenis dan Proses Dalam Komunikasi
a.
Jenis
Komunikasi
Komunikasi memiliki
beberapa jenis, hal ini dikarenakan dalam penggunaan komunikasi harus di
sesuaikan dengan keadaan ataupun dengan siapa kita berkomunikasi. Oleh karena
itu, komunikasi dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya :
-
Komunikasi
Intrapribadi
Sadar atau tidak,
seringkali kita berkomunikasi dengan diri sendiri misalnya berfikir. Komunikasi
seperti inilah yang disebut dengan komunikasi Intrapribadi. Yaitu komunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang. Komunikasi
ini bisa juga mengeluarkan suara, misalnya sedang berangan-angan atau
berandai-andai yang bersuara.
-
Komunikasi
Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi
adalah komunikasi yang terjadi dengan adanya tatap muka antara dua orang yang
berbeda, dimana di dalam komunikasi ini memungkinkan munculnya respon baik
secara verbal maupun respon yang non verbal yang terjadi secara langsung.
Komunikasi yang seperti ini sama artinya dengan diadik komunikasi (dyadic
communication), contohnya komunikasi antara suami-istri, guru-murid, dan
sebagainya. Ciri dari komunikasi ini adalah komunikasi terjadi dalam jarak yang
dekat, serta pesan dikirim dan diterima secara langsung dan simultan.
-
Komunikasi
Kelompok (Kecil)
Komunikasi ini
dilakukan oleh sebagian orang atau sekelompok kecil orang. Adapun kelompok
adalah sekumpulan orang-orang yang berkumpul, bekerja sama, berinteraksi satu
dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama, serta saling mengenal dan
mengakui bahwa tiap-tiap orang merupakan bagian dari kelompok itu. Di dalam
komunikasi kelompok ini, berlaku pula komunikasi antarpribadi.
-
Komunikasi
Publik
Komunikasi itu memiliki
ruang lingkup yang lebih luas. Artinya bahwa komunikasi ini dilakukan oleh
seseorang (pembicara) yang tentunya memiliki pesan yang ingin disampaikan
didepan umum atau terhadap banyak orang (khalayak) meskipun pembicara tersebut
tidak mengenali penerima / khalayak itu satu-persatu. Komunikasi ini biasanya
lebih formalitas, mengharuskan atau menuntut persiapan pesan yang cermat dan
teliti agar dapat tersampaikan dengan baik dan jelas kepada banyak orang,
cenderung lebih pasif, dan biasanya terjadi di tempat umum.
-
Komunikasi
Organisasi
Komunikasi ini memiliki
ruang lingkup yang lebih luas dari komunikasi kelompok. Komunikasi jenis ini
terjadi di dalam sebuh organisasi yang bersifat formal maupun informal. Di
dalam pelaksanaannya melibatkan komunikasi antarpribadi, komunikasi diadik,
komunikasi public tergantung dengan kebutuhannya.
-
Komunikasi
Massa
Komunikasi ini
melibatkan media dalam pelaksanaan komunikasi, atau penyampaian pesannya.
Misalnya menggunakan media cetak atau elektronik yang di ambil alih oleh sebuah
lembaga tertentu, untuk penyampaian kepada orang banyak yang tersebar secara
umum, cepat, serentak dan selintas.
b.
Proses
Komunikasi
Dalam
melakukan setiap tindakan untuk mencapai tujuan, kita diharuskan melewati
proses-proses tertentu yang telah disediakan (atau dengan kata lain, ada step
by stepnya), begitupun dengan berkomunikasi. Pada dasarnya proses komunikasi memiliki arti yaitu bagaimana komunikator
menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan
makna antara komunikan dengan komunikatornya. Dengan tujuan komunikasi tersebut
dapat terlaksana dengan baik, tepat, dan cermat. Adapun proses-proses yang
harus di lewati dalam berkomunikasi yaitu penginterprestasian, penyandian,
pengiriman, perjalanan, penerimaan, penyandian balik, dan penginterprestasian.
III.
Komunikasi Efektif
Apa
yang maksud dengan ‘komunikas efektif’
? Berkomunikasi efektif adalah ketika komunikator dan komunikan yang saling
berkomunikasi memiliki pengertian yang sama mengenai permasalahan atau pesan
yang ingin di bicarakan. Sedangkan menurut Jalaludin dalam buku Psikologi
Komunikasi, komunikasi yang efektif adalah ditandai dengan adanya pengertian,
dapat menimbulkan kesenangan,
mempengaruhi sikap, meningkatkan
hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan. Agar
suatu komunikasi dapat berjalan dengan seefektif mungkin, perlu memperhatikan
hal-hal berikut ini :
1. Menciptakan
suasana yang menguntungkan.
2. Menggunakan
tata bahasa yang baik dan benar sehingga mudah dipahami dan dimengerti, hal ini
harus di perhatikan untuk menghindari adanya kesalahpahaman yang mungkin
terjadi saat proses komunikasi sedang berlangsung.
3. Pesan
yang di sampaikan memiliki nilai yang unik sehingga menarik minat dari
komunikan (pendengar) untuk menerima pesan yang ada.
4. Pesan
memberikan nilai keuntungan di pihak komunikan.
5. Pesan
yang disampaikan dapat menumbuhkan penghargaan atau reward bagi pihak
komunikan.
Komunikasi
efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing,
diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan (Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81)).
Menurut Thomas Leech dalam bukunya “Say
it like Shakespeare”, Leech menambahkan
bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus
menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu membaca - menulis (bahasa tulisan) dan
mendengar - berbicara (bahasa lisan). Dalam menciptakan komunikasi yang
efektif, beberapa hal yang harus dihindari adalah menganalisa, menyalahkan,
menghakimi, menasehati, dan mengintrogasi.
Pada hakikatnya, komunikasi sangat
berkaitan erat dengan keberhasilan di dalam organisasi. Dengan memperbaiki
komunikasi berarti kita juga memperbaiki organisasi. Pandangan tersebut
menyarankan hal-hal diantaranya adalah bahwa “komunikasi adalah satu dari unsur-unsur berdiri dan bertahannya sebuah
organisasi”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dalam
memperlajari komunikasi yang baik adalah untuk memperbaiki organisasi. Namun
faktanya ketika memperbaiki organisasi berarti memperbaiki hal-hal untuk
mencapai tujuan manajemen. Dengan begitu, mempelajari komunikasi juga berarti
bahwa kita belajar untuk menjadi manajer yang lebih baik. Sebagian penulis
berpendapat bahwa manajemen adalah “komunikasi” (D. Aprix, 1982).
IV.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah bagaimana
meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas,
efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. Komunikasi yang baik dapat
memelihara dan mengkontruksikan sebuah organisasi, dengan begitu para manajer di dalam
organisasi atau perusahaan harus menetapkan sebuah pendekatan yang efektif dan
efisien di dalam mempertahankan organisasi atau perusahaan yang di pimpinnya.
Termasuk di dalam menjaga komunikasi antar sesama anggota perusahaan atau di
luar perusahaan. Misalnya menjaga
komunikasi dengan partner atau rekan kerja/bisnis perusahaan, baik di dalam atau di luar negeri. Dengan
begitu implikasi yang dapat dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana
mereka bisa mengembangkan produk
yang diproduksi di negara lain,
dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada
negara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Pareek
Udai, Perilaku Keorganisasian, Penerbit
: PT. Pustaka Binaman Pressindo, Anggota Ikapi, Jl.menteng Raya 9, Jakarta
Pusat. 1996.
Mufid
Muhammad, M.Si. Komunikasi dan Regulasi
Penyiaran, Penerbit : Prenada Media, Kencana, Jakarta. 2005.
Wayne.
Komunikasi Organisasi. Penerbit : PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung. 1998.
Muharitasks.wordpress.com
Edoparnando27.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar