Kerjasama dalam Team (Kelompok) atau Team Work
Pada
hakekatnya manusia diciptakan Tuhan sebagai Makhluk sosial, dimana mereka tidak
akan mampu untuk menjalani dan bertahan dalam kehidupan dengan tanpa bantuan
atau pertolongan dari individu lain. Sehingga dengan begitu, memaksa setiap
individu untuk mampu bekerjasama dengan orang lain. Kerjasama tersebut bisa
saja hanya terjadi antara 2 orang ataupun lebih yang akhirnya membentuk suatu
kerjasama kelompok atau Teamwork.
Nah,
dengan memperhatikan kejadian diatas, kali ini saya akan menulis sebuah artikel
mengenai Kerjasama dalam Team Work atau
Kelompok. Kita akan membahas apa itu pengertian kelompok dan apa
karakteristik yang terbentuk dari sebuah kelompok. Lalu setelah itu kita akan
mengetahui bagaimana suatu kelompok dapat terbentuk, kekuatan seperti apa yang
dapat dilahirkan dengan adanya suatu kelompok , dan bagaimana implikasi
manajerialnya. Berikut ini penjelasannya. Selamat membaca J
1. Pengertian
Kelompok dan Karakteristik Kelompok
a. Arti
kelompok
Kelompok
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling
bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama,
meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968;
Lewin, 1948).
Melihat
arti kelompok seperti di atas, kelompok membawa pengaruh yang besar bagi seorang
individu dan kita harus mampu bergabung di dalamnya atau menjadi anggota dari
suatu kelompok. Lalu mengapa kita harus bergabung di dalam suatu kelompok. Berikut
penjelasannya :
Ternyata
dengan dibentuknya suatu kelompok memberikan manfaat, diantaranya adalah :
· Dengan bergabung di dalam suatu
kelompok, kita dapat memperoleh informasi yang lebih luas mengenai berbagai
macam persoalan. Dan informasi tersebut bisa kita peroleh dari orang-orang lain
yang menjadi sumber informasi yang sangat penting. Karna setiap orang tentunya
memiliki ide dan pemikiran yang berbeda-beda untuk memecahkan persoalan yang
muncul atau hal yang ingin di capai dalam suatu kelompok, yang pastinya
mewakili semua tujuan dari individu lain yang bergabung di dalam kelompok itu.
· Kelompok juga menjadi bagian penting
dari identitas kita, yang mendefinisikan siapa diri kita. Dengan bergabung
didalam suatu kelompok, kita dapat melihat dan mengenal siapa diri kita yang
sesungguhnya. Karna kelompok mengajarkan kita untuk hidup tidak hanya sesuai
kehendak kita sendiri, tapi harus mampu juga menerima dan menghargai kehendak
orang lain.
· Kelompok membantu menegakan norma sosial,
aturan baik yang eksplisit maupun implisit
mengenai perilaku yang dapat diterima.
b. Karakteristik
Kelompok
Seperti halnya seorang individu
yang memiliki karakteristik masing-masing, begitupun halnya dengan sebuah
kelompok.
Ada
dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran. Yang
akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma. Norma adalah persetujuan
atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku
satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial,
prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di antara para nggota
kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana
kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat
keputusan.
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
·
Terdiri dari dua orang atau lebih.
·
Adanya interaksi yang terus menerus.
·
Adanya pengembangan identitas kelompok.
·
Adanya norma-norma atau aturan didalam
kelompok.
· Adanya diferensiasi peran (masing
anggota memegang tugas dan tanggungjawab masing-masing yang sudah ditentukan
pada saat kelompok dibentuk.
· Setiap peran yang terbagi-bagi itu,
memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lain. Hal ini berkaitan dengan
agar tujuan kelompok dapat tercapai meskipun masing-masing anggota memegang
peranan yang berbeda-beda.
2. Tahapan
Pembentukan Kelompok
Dalam
melaksanakan atau membentuk sesuatu tidak ada yang instan, semua memerlukan
beberapa proses yang harus ditempuh terlebih dahulu. Demikian pula dengan suatu
kelompok, dapat terbentuk dengan melewati tahapan-tahapan berikut :
a. Forming.
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk
sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya
karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was
maupun keraguan di hati peserta.
b. Informing.
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru
terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan
diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antar anggota
karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama.
c. Storming.
Pada tahap ini, pembangunan peran diantara
masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat
penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik
menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi
pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok.
d. Norming.
Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana
aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh
peserta. Peserta telah menyepakati identitas peran sehingga terciptanya suasana
kebersamaan.
e. Mourning.
Mourning merupakan tahap akhir dari proses
pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai
dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi dan telah
berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian mulai
memikirkan tugas lain yang telah menanti.
f. Transforming.
Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena
pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di
masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan.
3. Kekuatan
Team work
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja
kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya.
Harus disadari bahwa team work merupakan peleburan berbagai pribadi atau
individu yang memiliki karakter, pemikiran yang berbeda satu dengan yang
lainnya, namun menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Dan tujuan
tersebut bukan hanya tujuan dari satu pribadi saja, bukan tujuan si ketua
kelompok, akan tetapi tujuan semua orang yang ingin di capai dengan saling
bekerja sama. Bisa saja tujuan tersebut tidak dapat
tercapai dengan efektif dan efisien, dikarenakan tiap-tiap individu yang
bergabung didalam kelompok berusaha untuk saling menonjolkan diri, atau tidak
memiliki kemauan untuk saling bergandeng tangan dalam menyelesaikan pekerjaan
yang ada. hal ini yang harus dihindari oleh suatu kelompok, agar tujuan
kelompok dapat tercapai dengan efisien dan efektif, kelompok tersebut
memerlukan kekuatan yang dinamakan kekuatan teamwork.
Beberapa faktor yang harus ada dan dilahirkan dalam
sebuah kelompok diantaranya adalah adanya rasa saling mengerti dan mendukung
satu sama lain hal inilah yang merupakan kunci kesuksesan dari teamwork,
dikarenakan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang
berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu sangat
penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim diatas segalanya.
Berikut ini adalah hal yang harus ada juga untuk menumbuhkan kekuatan didalam
suatu kelompok :
· Mematuhi dan melaksanakan setiap
ketentuan atau norma yang berlaku didalam tim
· Memelihara kebersamaan dalam tim, dengan
berusaha untuk belajar mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan
pribadi, dan menerima kelebihan serta kekurangan rekan satu tim.
· Mewujudkan tujuan dan misi tim, dengan
melakukan berbagai hal yang efektif dan efisien, serta dengan memperhatikan
pertanggungjawaban.
·
Menajaga nama baik dan rahasia yang ada
didalam tim.
·
Memberikan kontribusi yang nyata guna
meningkatkan kerjasama team.
· Ikut berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan tim dengan penuh rasa ikhlas dan tanggung jawab.
4. Implikasi
Manajerial
Secara
keseluruhan kelompok tidak hanya dapat dibentuk antar individu yang sebelumnya
tidak saling mengenal, namun kelompok yang saling bekerjasama juga dapat kita
lihat di dalam keluarga kita sendiri. Keluarga adalah bagian terkecil dari
suatu masyarakat yang memiliki tujuan yang sama antar semua anggota keluarga,
yaitu untuk menjadi suatu keluarga yang bahagia dan dipuji oleh lingkungan
masyarakat. Dengan adanya kerjasama yang baik, misalnya saling mendukung,
mengingatkan, menjaga dan memperhatikan
antar anggota keluarga yang satu dengan yang lain, dapat membantu tercapainya
tujuan bersama dalam keluarga tersebut. Akan tetapi, apabila satu saja anggota
melakukan tindakan yang tidak sesuai, hal tersebut bisa jadi merusak keutuhan
yang ada didalam keluarga, dan tujuan keluarga tidak dapat tercapai. Demikian pula
didalam bidang manajerial, harus mampu membentuk kelompok kerja yang utuh,
kuat, saling mendukung antara yang satu dengan yang lain agar dapat mencapai
tujuan bersama yang tekah direncanakan sebelumnya dengan efektif dan efisien.
DAFTAR
PUSTAKA
Jawwad, Abdul (2006). Manajemen Team Work. Jakarta : PT. Syaamil Cipta Media
Anwar,
Arifin (1984). Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. Bandung: Armico
Jalaludin,
Rakhmat (1994). Psikologi Komunikasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pengertian
Komunikasi Kelompok. http://www.e-jurnal.com/2014/01/pengertian-komunikasi-kelompok.html.
(Diakses Pada tanggal 21 Juni 2015).
Komentar
Posting Komentar