IBD News :) "Membentuk Manusia Budaya"

Membentuk Manusia Budaya
I.                   Pendahuluan
Pada dasarnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME, manusia memiliki kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.  Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia lainnya.  Manusia berbeda dengan manusia lainnya. Dan manusia sebagai makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan pada hakekatnya manusia harus mengenal budaya. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Lalu jika demikian apa hubungan antara manusia dengan budaya?, mengapa manusia harus dikaitkan dengan budaya?, jika manusia harus selalu dikaitkan dengan budaya maka bagaimana cara kita untuk membentuk manusia budaya ? dalam arti manusia yang hidupnya tidak melupakan budaya ?
Adapun makalah ini ditulis ialah sebagai bentuk pemenuhan terhadap tugas Ilmu Budaya Dasar mengenai “Manusia Budaya”. Dalam makalah ini aka dijelaskan bagaimana sesungguhnya “manusia”, lalu apa hubungannya dengan “budaya”. Dan bagaimana kita dapat menciptakan Manusia Budaya tersebut.

II.                Pembahasan
A.    Hubungan manusia dengan budaya
        Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu . Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.
·         Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan         
a.        Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Medan dan Padang. Di medan berlaku kebudayaan yaitu pihak laki-laki yang membeli/melamar pihak wanitanya, tetapi di padang memiliki budaya yang berbeda dan terbalik yaitu pihak perempuan yang membeli/melamar laki-laki.
b.      Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
c.        Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial           
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
d.      Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
e.       Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang polisi berbeda dengan kepribadian seorang pegawai swasta dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
B.     Mengapa manusia harus mempelajari budaya
                Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia. Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.  tanpa budaya manusia tidak memiliki identitas dirinya,tidak memiliki jati dirinya, dan mengapa budaya membutuhkan manusia? manusia adalah mahkluk sosial intinya manusia akan mensosialisasikan budayanya baik sengaja ataupun tidak,begitu juga dengan budaya yang di bawa oleh manusia. budaya itu akan terus di sosialisasikan bahkan bukan hanya di dalam negri tapi di luar negtri juga.
C.     Cara membentuk individu yang erat kaitannya dengan budaya
            Untuk membentuk manusia yang berkaitan dengan budaya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1.      Culture Experience
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. Contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Dengan demikian budaya tersebut tidak akan hilang sampai ke turunan berikutnya, karna akan selalu diingat/dipelajari oleh tiap turunan.
2.      Culture Knowledge 
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri.
      Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada berbagai cara dalam melestarikan budaya, yaitu sebagai berikut :
·         Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal.
·          Lebih mendorong kita untuk mencintai rasa cinta terhadap potensi budaya lokal  beserta pemberdayaan dan pelestariannya.
·         Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan solidaritas yang tinggi.
·          Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah hingga akhir abad.
·         Mengusahakan agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.

III.             Penutup
A.    Kesimpulan
Intinya manusia membutuhkan budaya sebagai identitas dirinya dan budaya membutuhkan manusia agar budaya itu sendiri tidak hilang. Oleh karena itu kita sebagai manusia haruslah mengingat dan melestarikan setiap kebudayaan yang sudah ada sejak nenek moyang kita dilahirkan, dan kita turunkan kembali kepada keturunan-keturunan kita yang berikutnya. Dengan demikian, kebudayaan tidak akan mudah punah meskipun kita berada di dunia yang semakin modern karna faktor globalisasi.

B.     Referensi
·     http://sman1glagah.com/pengertian-hakikat-manusia/ (diunduh pada tanggal 13 Mei 2014)
·         http://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/ (diunduh pada tanggal 14 Mei 2014)
·         http://iindramawan.blogspot.com/2013/03/upaya-melestarikan-budaya-bangsa.html (diunduh pada tanggal 14 Mei 2014)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAFTAR PUSTAKA

Cerita Rakyat Si Pitung Sebagai Sebuah Legenda Perseorangan

LAPORAN PENELITIAN