BAB IV Pemuda dan Sosialisasi
BAB IV
PEMUDA DAN SOSIALISASI
A.
Pengertian Internalisasi, Belajar dan Spesialisasi
Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu
ajaran, doktrin atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan
kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2002: 439).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap yang tidak disebabkan oleh pembawaan,
kematangan, dan keadaan–keadaan sesaat seseorang, namun terjadi sebagai hasil
latihan dalam interaksi dengan lingkungan.
Istilah
spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki oleh seorang
individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama
·
Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi
secara terpisah terdiri dari dua suku kata yaitu proses dan sosialisasi. Pengertian
Proses adalah tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa dalam pembentukan,
sedangkan Pengertian Sosialisasi adalah suatu proses pembentukan sikap
atau perilaku seorang anak sesuai dengan perilaku atau norma-norma dalam
kelompok atau keluarga.
Dengan demikian pengertian proses sosialisasi adalah
suatu tahapan-tahapan dalam pembentukan sikap atau perilaku seorang anak sesuai
dengan perilaku atau norma-norma dalam kelompok atau keluarga.
·
Peranan social Pemuda di Masyarakat
PEMUDA
merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan
kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan betapa tidak, peran
pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan,
peran pemuda yang menolak kekuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah
pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat
biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda
Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung
Tomo dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Satu tumpah darah, satu bangsa
dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28
Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah
semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan
masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi
semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh
dengan tren.
Bung Hatta & Syahrir
seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat
nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan
selalu mementikan diri sendiri.
Sekarang Pemuda lebih banyak
melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan
peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit
berkembang dalam mengisi pembangunan ini.
Peranan pemuda dalam
sosialisasi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu biasanya setiap ada
kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat
biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar.
Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan
ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda pemudi kita lebih
suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge Facebook,
lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat
untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi
adalah Negara.
Selaku Pemuda kita dituntut
aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar.
Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan
bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda
kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan
anak-anak.
jadi intinya peran pemuda
sekarang ini sungguh sangat memprihatinkan, banyak pemuda sekarang yang jarang
bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar padahal dari pemuda lah
timbul semangat-semangat yang dapat membuat sebuah bangsa menjadi besar.
Berkurangnya rasa sosialisasi di masyakat juga tidak lepas dari kecanggihan
teknologi sekarang yang semuanya serba instant, mudah dan cepat tanpa harus
bersusah payah. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya masih ada
pemuda-pemuda yang mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat seperti menjadi
panitia-panitia dalam keagamaan, sosial, perayaan dan semacamnya.
Peran pemuda dalam masyarakat
dapat ditingkatkan dengan mengadakan acara-acara atau kumpul untuk para
pemudanya agar lebih bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar.
Semoga cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk memerdekakan bangsa
ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan aktif dalam masyarakat.
Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat sangat membutuhkan sekali peran pemuda untuk kemajuan kedepannya.
Apa arti pemuda? pemuda adalah sosok individu yang masih berproduktif yang
mempunyai jiwa optimis, berfikir maju, dan berintelegtual. Dan hal yang paling
menonjol dari pemuda ialah dengan cara melakukan perubahan menjadi lebih baik
dan menjadi lebih maju. Dengan semangat 45 pemuda bisa merubah segalanya
menjadi lebih baik. perubahan hampir selalu di majukan oleh para golongan
muda. pemuda merupakan pilar bagi kebangkitan umat. banyak kewajiban pemuda
yaitu tanggung jawab. kebaikan akan membuat mereka jaya diduniannya contoh dari
peran pemuda dalam masyarakat ialah
1) pemuda dalam mencegah
HIV
2) kepemimpinan dalam
Negara ,dan lain lain
B.
Pola dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
·
2 Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan
Generasi Muda
Pengertian pokok pembinaan dan
pengembangan Generasi Muda ada dua yaitu :
- Generasi Muda sebagai Subyek
Generasi Muda subyek adalah mereka
yang telah dibekali ilmu dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka kehidupan
berbangsa bernegara serta pembangunan nasional.
- Generasi Muda sebagai Obyek
Generasi Muda Obyek adalah mereka
yang masih memerlukan bimbingan yang mengarah kan kepada pertumbuhan potensi
menuju ke tingkat yang maksimal dan belum dapat mandiri secara fungsional di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
·
Masalah pada Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat
ini antara lain :
a.
Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat,
termasuk jiwa pemuda.
b.
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
d. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
d. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
e.
Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
f.
Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.
g.
Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi moral bangsa.
h.
Merebaknya penggunaan NAPZA dikalangan remaja.
i.
Belum adanya peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda.
Dalam rangka memecahkan permasalahan generasi muda diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subjek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
Dalam rangka memecahkan permasalahan generasi muda diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subjek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
·
Potensial yang di Miliki Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda
yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a.
Idealisme
dan Daya Kritis
Secara
sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat
melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa
tanggung jawab yang seimbang.
b.
Dinamika
dan Kreativitas
Adanya
idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan
dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan
yang baru.
c.
Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan
dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset,
terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin
memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung
resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan
keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk
berani mengambil resiko.
c.
Optimis
dan Kegairahan Semangat
Kegagalan
tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan
semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba
lebih maju lagi.
d.
Sikap
Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi
muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap
kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya
agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
e.
Terdidik
Walaupun
dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti
kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih
terpeljar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi
pendahulunya.
g.
Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan.
Keanekaragaman
generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan
eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan potensi
dinamis dan kreatif jika ditempatka dalam kerangka integrasi nasional yang
didasarkan pada semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
h.
Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan
rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara
dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan
mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan
mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan semangat ini,
generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan
pertahanan nasional.
i.
Sikap
Kesatria
Kemurnian
idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung
jawab sosial yang tinngi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan
dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan
keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
j. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi
muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan
teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan
Dinamisator terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan
pendidilkan serta penerapan teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
·
Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan
sosialisasi ada 4 yaitu:
1.
Memberikan
ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
2.
Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3.
Membantu
mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan
mawas diri yang tepat.
4.
Membiasakan
diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang
ada dimasyarakat.
C.
Perguruan dan Pendidikan
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar
bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Sedangkan perguruan tinggi adalah
satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan
tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat
mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan
sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi
sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
·
Cara Pengembangan Potensi Generasi Muda
Negara
berkembang masih banyak mendapat kesulitan untuk penyelenggaraan pengembangan
tenaga usia muda melalui pendidikan. Sehubung dengan itu negara yang berkembang
merasakan selalu kekurangan tenga terampil dalam mengisi lowongan-lowongan
pekerjaan tertentu yang meminta tenag kerja dengan keterampilan khusus.
Kekurangan tenaga terampil itu terasa manakala negara-negara sedang berkembang
merencanakan dan berambisi untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber-sumber
alam yang mereka miliki.
Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka dibina digembleng di laboratorium dan pada kesempatan praktek lapangan. Kaum muda memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.
Cara mengembangkan potensi generasi muda:
Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka dibina digembleng di laboratorium dan pada kesempatan praktek lapangan. Kaum muda memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.
Cara mengembangkan potensi generasi muda:
•
Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi
kehidupan kelak di masyarakat.
•
Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan
kemampuannya.
•
Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan
mawas diri yang tepat.
•
Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan
pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
·
Alasan Pemuda Berkesempatan untuk Mengenyam Pendidikan
Tinggi
Mengapa
semua individu khususnya di Indonesia wajib mengenyam pendidikan selama 12
tahun? maka jika tidak, akan terjadi akibat seperti Pengangguran Semakin
Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan, pembunuhan dan lain sebagainya.
(Menakutkan bukan) faktor: hanya karena pendidikan yang mahal.
Syukurlah pemerintah punya program sekolah gratis selama 9 tahun, “itu
setahu saya karna saat SMA saya masih bayar”. Jadi kesimpulannya mengapa
individu harus mengenyam pendidikan adalah karna setiap individu harus
sekolah Minimal selama 12 tahun agar disaat seseorang beranjak dewasa,
seseorang itu dapat bermanfaat sebagai pemuda yang aktif didalam lingkungan
masyarakat dan akan menjadi Generasi Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang
baik mengerti rakyat dan memajukan bangsa ini ke arah yang lebih baik.
D.
Pendapat
Masa depan suatu bangsa terletak di
tangan pemuda atau generasi mudanya sebab merekalah yang akan menggantikan
generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu
diberi bekal berupa ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman, serta
tetap menjaga budaya bangsanya.
Dalam
mewujudkan pemuda yang memiliki jiwa pemimpin dan mampu menjadi generasi
penerus bangsa, pemuda dituntut untuk aktif dalam mengembangkan bakat dan
potensi yang dimiliki. Keterlibatan dalam membangun kelompok akan meningkatkan
solidaritas antar pemuda berdasarkan minat. Mengembangkan jiwa kepemimpinan dan
mencegah perilaku menyimpang yang dilakukan para pemuda. Dan sebagai pemua
Indonesia sudah seharusnya kita mampu untuk menjadikan diri sebagai sosok yang
mendatangkan segala hal yang positif yang bermanfaat bagi kemajuan dengan
perkembangan bangsa tercinta, dengan banyak bersosialisasi menambah wawasan,
dan tidak menjadi pemuda yang hanya berpangku tangan saja, yang tidak membawa
pengaruh apapun bagi lingkungan sekitarnya.
E.
Referensi
NAMA : INTAN AGUSTIN
KELAS : 1K08
NPM : 14113425
Komentar
Posting Komentar